Sabtu, 30 Oktober 2010

Bekendaraan


Dikarenakan sudah banyak kasus yang terjadi mengenai kecelakaan lalulintas, yang hampir 95% adalah faktor kelalaian manusia, pengendara itu sendiri.

Hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan adalah :

A. PERSIAPAN / INSPEKSI KENDARAAN.

1. Lakukan pengecekan sebelum menghidupkan mesin :

a. Periksa bagian mesin : oli mesin, oli power stering, oli rem, air battry, air radiator, tali vanbelt, air wiper.

b. Periksa roda kendaraan apakah anginnya sudah cukup ?

c. Lampu lampu yang berhubungan dengan kendaraan apakah masih berfungsi ?

d. Kunci pembuka baut roda dan dongkrak apakah masih berfungsi ?

e. Periksa Safety Belt, apakah semua nya berfungsi dengan baik

2. Panaskan Mesin Secukupnya.

B. Sebelum Menjalankan Mobil Atau Kendaraan :

1. Mulai lah dengan berdo’a

2. Hindari mengkonsumsi obat yang membuat kita ngantuk

3. Pasang Safety Belt & Ingatkan kepada semua penumpang agar melakukan dan mebiasakan diri dengan memakai sabuk pengaman (safety Belt)

4. Periksa kembali indicator bahan bakar apakah masih penuh? Jangan mengambil resiko, kalau kurang anda harus mengisinya ke SPBU, hindari mengisi bahan bakar di eceran.

C. Sopan Santun Dijalanan

1. Jangan melebihi kecepatan yang sudah dibatasi bila anda berada didalam kota, ini memungkinkan kita mengendalikan kendaraan bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Disebabkan aktivitas didalam kota lebih tinggi.

2. Bila anda menggunakan mobil pribadi: Berikatan kesempatan kepada pejalan kaki, motor, kendaraan bermuatan berat, untuk melakukan tujuannya.

3. Jangan membahayakan kendaraan lain, berikan kesempatan kepada pengendara lain untuk mendahului, siapa tahu mereka kebelat, atau ada urusan yang sangat penting

4. Lakukan istirahat yang cukup bila anda sudah merasa lelah, maksimal kita mengendarai mobil atau kendaraan 2 jam berturut-turut

5. Bila merasa ngantuk cepat menepi dan parkir dalam posisi aman, lakukan dengan berolah raga kecil, cuci muka, bila dekat dengan warung sebaiknya ngopi atau minum yang hangat-hangat.

Semoga Bermamfaat

Jumat, 29 Oktober 2010

Jangan Mencela Waktu

Perlu kita ketahui bersama bahwa mencela waktu adalah kebiasaan orang-orang musyrik. Mereka menyatakan bahwa yang membinasakan dan mencelakakan mereka adalah waktu. Allah pun mencela perbuatan mereka ini. Allah Ta'ala berfirman "Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan didunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita masa (waktu)", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja." ( QS. Al Jatsiyah〈45〉: 24 ).

Jadi, mecela waktu sesuatu yang tidak disenangi oleh Allah. itulah kebiasaan orang Musyrik dan hal ini adalah kebiasaan jelek. Begitu juga dalam bebagai Hadist disebutkan mengenai larangan mencela waktu.

Dalam Shohih Muslim, dibawakan Bab dengan judul "Larangan mencela waktu (addahr)". Di antaranya terdapat hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah saw, bersabda. "Allah Azza Wa Jalla berfirman, Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalh (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-ballikkan malam dan siang." ( HR. Muslim no. 6000 )

Dalam lafadz yang lain, beliau shalllallau 'alaihi wa sallam bersabda, " Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mengatakan 'Ya Khoybah dahr' (ungkapan mencela waktu,pen). Janganlah seseorang di antara kalian mengatakan 'Ya khoybah dahr' (dalam rangka mencela waktu). Karena Aku adalah(pengatur) waktu. Aku-lah yang membalikkan malam dan siang. Jika suka, Aku akan menggenggam kleduanya." (HR. Muslim no. 6001).

An Nawawi ra dalam Shohih Muslim (7/419) mengatakan bahwa orang Arab dahulu biasanya mencela masa (waktu) ketika tertimpa berbagai macam musibah seperti kematian, kepikunan, hilang (rusak)-nya harta dan lain sebagainya sehingga mereka mengucapkan 'Ya Khoybah dahr' dan ucapan celaan lainnya yang ditujukan kepada waktu.
Setelah dikuatkan dengan berbagai dalil diatas, jelaslah bahwa mencela waktu adalah sesuatu yang terlarang. kenapa demikian? Karena Allah sendiri mengatakan bahwa Dia-lah yang mengatur siang dan malam. Apabila seseorang mencela waktu dengan menytakan bulan ini adalah bulan sial atau bulan ini selalu membuat celaka, maka sama saja dia mencela Pengatur Waktu, yaitu Allah 'Azza wa Jalla.
Perlu diketahui bahwa mencela waktu bisa membuat kita terjerumus dalam dosa bahkan bisa membuat kita terjurumus dalam syirik akbar ( syirik yang mengeluarkan pelaku nya dalam Islam ).

Perhatikanlah rincian Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimi rahimahullah dalam kitabit Tauhid berikut.
Mencela Waktu Itu Terbagi Menjadi Tiga Macam :

Pertama;
Jika dimaksudkan hanya sekedar berita dan bukanlah celaan, kasus semacam ini. Misalnya ucapan "kita sangat kelelahan karena hari ini sangat panas" atau semacamnya . Hal ini diperbolehkan karena setiap amalan tergantung niatnya. Hal ini juga dapat dilihat padad perkataan Nabi Luth 'alaihissalan, Ini adalah hari yang amat sulit." (QS. Hud〈11〉: 77)

Kedua;
Jika menganggap bahwa waktulah pelaku yaitu yang membolak-balikkan perkara menjadi menjadi baik dan buruk, maka ini bisa termauk syirik akbar. Karena hal ini berarti kita meyakini bahwa ada pencipta bersama Allah yaitu kita menyandarkan berbagai kejadian pada selain Allah. Barang siapa meyakini ada pencipta selain Allah maka dia kafir.

Ketiga;
Jika mencela waktu karena waktu adalah tempat terjadinya perkara yang dibenci, maka ini adalah haram dan tidak sampai deraja syirik. Tindakan bodoh yang menunjukkan kurangnya akal dan agama. Hakikat mencela waktu, sama saja dengan mencela Allah kaena Dia-lah yang mengatur waktu, di waktu tersebut Dia menghendaki adanya kebaikan maupun kejelekan. Maka waktu bukanlah pelaku. Tindakan mencela waktu semacam ini bukanlah bentuk kekafiran karena orang melakukannya tidaklah mencela Allah secara langsung.

Maka perhatikanlah saudaraku, mengatakan bahwa waktu tertentu atau bulan tertentu adalah bulan sial atau bulan celaka atau bulan penuh bala bencana, ini sama saja mencela waktu dan ini adalah sesuatu yang terlarang. Mencela waktu bisa menjadi haram, bahkan bisa termasuk perbuatan syirik. Hati-hatilah dengan melakukan perbuatan semacam ini. Oleh karena itu, jagalah selalu lisan ini dari banyak mencela. Jagalah hati yang selalu merasa gusar dan tidak tenang ketika bertemu dengan satu waktu atau bulan yang kita anggap membvawa malapetaka. Ingatlah di sisi kita selalu ada malaikat yang akan mengawasi tindak-tanduk kita.

"Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan para Malaikat Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri." (QS. Qaaf 〈50〉: 16-17)

Semoga Allah swt memberi Taufik untuk menjaga lisan ini dari murka-Nya.


Kamis, 28 Oktober 2010

XLII. Allah Pengampun Segala Dosa

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]

Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepadaku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan “

(Riwayat Turmuzi dan dia berkata: haditsnya hasan shahih).

XLI. Mengikuti Ajaran Rasul

عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ

[حَديثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَرَوَيْنَاهُ فِي كِتَابِ الْحُجَّة بإسنادٍ صحيحٍ ]

Dari Abu Muhammad Abdillah bin Amr bin ‘Ash radhiallahuanhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa

(Hadits hasan shahih dan kami riwayatkan dari kitab Al Hujjah dengan sanad yang shahih).


XL. Jadilah Orang Asing Atau Penyeberang Jalan

عَنْ ابْنِ عُمَرْ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ : كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ. وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. [رواه البخاري]

Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kedua pundak saya seraya bersabda: "Hiduplah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara", Ibnu Umar berkata: "Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu."

(Riwayat Bukhari).